Kamis, 10 November 2016

Pengertian dan Macam-Macam Gerbang Logika [Logic Gate]


Pengertian dan Macam-Macam Gerbang Logika [Logic Gate]

Gerbang Logika merupakan suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.

Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.  

Macam-Macam Gerbang Logika :

Gerbang AND
  1. Gerbang AND
  2. Gerbang AND akan berlogika 1 atau keluarannya akan berlogika 1 apabila semua masukan / inputannya berlogika 1, namun apabila semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0.      Tabel Kebenaran 
      Input A    Input B    Output  
    000
    010
    100
    111
  3. Gerbang OR
    Gerbang OR akan berlogika 1 apabila salah satu atau semua inputan yang dimasukkan bernilai 1 dan apabila keluaran yang di inginkan berlogika 0 maka inputan yang dimasukkan harus bernilai 0 semua.
    Gambar Gerbang OR



           Tabel Kebenaran
      Input A   Input B   Output  
    000
    011
    101
    111

  4. Gerbang NOT
    Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (Inverter), yang mana outputnya akan bernilai terbalik dengan inputannya.

    Gambar Gerbang NOT
          Tabel Kebenaran 
        Input         Output     
    01
    10




  5. Gerbang NAND
    Gerbang NAND akan bernilai / outputnya akan berlogika 0 apabila semua inputannya bernilai 1 dan outpunya akan berlogika 1 apabila semua atau salah satu inputannya bernilai 0.
    Gambar Gerbang NAND

                TABEL KEBENARAN
       Input A     Input B     Output  
    001
    011
    101
    110
  6. Gerbang NOR  
    Gerbang NOR merupakan gerbang logika yang outputnya akan berlogika 1 apabila semua inputannya bernilai 0, dan outpunya akan berlogika 0 apabila semua atau salah satu inputannya inputannya berlogika 1.
    Gambar Gerbang NOR
            Tabel Kebenaran 
      Input A    Input B    Output Y   
    001
    010
    100
    110
  7. Gerbang XOR  
    Gerbang XOR merupakan kepanjangan dari Exclusive OR yang mana keluarannya akan berlogika 1 apabila inputannya berbeda, namun apabila semua inputanya sama maka akan memberikan keluarannya 0.
  8.           Tabel Kebenaran
    Gambar Gerbang XOR
      Input A    Input B   Output X   
    000
    011
    101
    110




  9. Gerbang XNOR  
    Gerbang XOR merupakan kepanjangan dari Exclusive NOR yang mana keluarannya akan berlogika 1 apabila semua inputannya sama, namun apabila inputannya berbeda maka akan memberikan output berlogika 0.


    Gerbang XNOR

              Tabel Kebenaran
  10.   Input A    Input B   Output X   
    001
    010
    100
    111

Rabu, 07 September 2016

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN


Pembahasan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan (Lengkap)



Pembahasan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan (Lengkap) – Pada zaman prasejarah, khususnya zaman paleolitikum, manusia purba memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan dari alam. (food gathering and hunting period). Pada masa ini, manusia purba hidup dalam kelompok – kelompok yang beranggotakan sekitar 20 hingga 50 orang dengan pembagian tugas laki – laki pergi berburu dan wanita bertugas mengumpulkan makanan. Mereka berpindah – pindah tempat (nomaden) dari suatu tempat ke tempat lain dengan bergantung pada ketersediaan makanan yang ada di daerah tersebut.
Oleh karena kehidupan pada masa itu manusia memenuhi kebutuhan hidup sehari – harinya dengan berburu dan mengumpulkan makanan, masa ini pun menjadi ciri – ciri dari zaman prasejarah, khususnya zaman paleolitikum. Nah, berikut ini adalah keadaan – keadaan atau kondisi yang terjadi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan.

1. Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan pada masa ini masih sangat liar, berbahaya, dan belum stabil. Mereka tinggal di dalam goa – goa karena belum mampu menciptakan alat – alat yang mampu menjaga diri mereka, seperti senjata untuk membunuh binatang buas dan rakit untuk menyebrang 
Pada masa ini kehidupan manusia masih bergantung pada alam yang menyediakan bahan makanan untuk mereka, sehingga apabila alam sudah tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan hidup, mereka akan pindah mencari tempat baru yang kaya akan sumber daya alam. Oleh karena itu, manusia pada masa ini biasanya memilih tempat tinggal di dekat sumber air, seperti pantai, atau sungai karena di tempat seperti itulah banyak ditemukan hewan dan tumbuhan.

2. Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial pada masa ini mulai tertata dengan rapih. Mereka hidup dalam kelompok – kelompok yang cukup besar sekitar 20 hingga 50 orang dan terdiri dari satu atau dua keluarga. Dengan hidup berkelompok ini mereka bisa saling menjaga satu sama lain dan bekerja sama dalam hal berburu.
Dalam hal komunikasi, mereka masih menggunakan bahasa – bahasa tubuh, gambar, ataupun simbol – simbol tertentu.

3. Kepercayaan

Pada zaman ini manusia sudah memiliki kepercayaan. Mereka mempercayai ada kehidupan lain setelah meninggal dunia. Selain itu, mereka juga menyembah benda – benda besar, seperti batu maupun pohon besar serta tempat – tempat yang dianggap keramat. Manusia purba pada masa ini sering menggambar pola – pola atau binatang di dinding gua untuk menghormati dan mengingat kekuatan gaib yang mereka yakini.
Mereka juga mempercayai bahwa kehidupan mereka disokong oleh kekuatan alam sehingga mereka sangat peduli terhadap lingkungan mereka. Pada masa ini juga mereka memiliki ritual penguburan jenazah.

4. Teknologi

Pada masa ini manusia menggunakan gua sebagai tempat tinggal mereka karena belum mampu membuat tempat tinggal permanen. Selain itu, mereka pula takut akan binatang – binatang buas. Mereka telah mampu membuat peralatan – peralatan yang sederhana untuk menunjang kehidupan mereka.
Alat-alat yang dibaut masih berbentuk kasar dan sederhana. Bahan baku yang dibuat berbahan dasar dari batu, tulang hewan, dan serpihan – serpihan batu yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya. Contoh alat – alat yang dicipatakan pada masa ini adalah kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, alat serpih, peralatan – peralatan dari tulang, dan pahat genggam.
Kapak Perimbas
Kapak perimbas merupakan kapak yang tidak memiliki tangkai. Cara menggunakan kapak ini yaitu dengan digenggam. Benda ini banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Selain itu, kapak ini juga ditemukan di Negara – Negara lain seperti Malaysia, Thailand, Tiongkok, Pakistan, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.
Kapak Penetak
Kapak penetak memiliki bentuk yang lebih besar daripada kapak perimbas. Kapak ini digunakan untuk membelah bambu dan kayu. Kapak penetak ditemukan hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Kapak Genggam
Kapak genggam adalah kapak yang berukuran lebih kecil daripada kapak perimbas dan memiliki ujung kecil untuk tempat menggenggam alat tersebut. Kapak ini juga ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Pahat Genggam
Pahat genggam memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan kapak genggam. Manusia purba menggunakan kapak ini untuk mencari umbi di dalam tanah.
Alat Serpih
Alat serpih memiliki bentuk yang sederhana, dengan ukuran sekitar 10 sampai 12 cm. Manusia purba menggunakan alat serpih ini untuk memotong, mengupas, dan menusuk. Alat serpih banyak ditemukan di goa Sangiran, Cabbenge, Maumere, dan Timor.
Peralatan dari Tulang
Manusia menggunakan tulang hewan untuk peralatan – peralatan memotong dan menusuk, seperti pisau, belati, mata tombak, mata panah, dan lain – lain.

Minggu, 04 September 2016

Why is the Ocean salty??

Why is the Ocean Salty?

Satellite view of La Plata River discharge to the Atlantic Ocean. (Credit: UNESCO)
Satellite view of La Plata River discharge to the Atlantic Ocean. One way minerals and salts are deposited into the oceans is from outflow from rivers, which drain the landscape, thus causing the oceans to be salty. Credit: UNESCO.
View the picture full size. View full size
You may know that the oceans cover about 70 percent of the Earth's surface, and that about 97 percent of all water on and in the Earth is saline—there's a lot of salty water on our planet. By some estimates, if the salt in the ocean could be removed and spread evenly over the Earth's land surface it would form a layer more than 500 feet (166 meters) thick, about the height of a 40-story office building (NOAA). But, where did all this salt come from? If you get into folk stories and mythology you will see that almost every culture has a story explaining how the oceans became salty. The answer is really very simple. Salt in the ocean comes from rocks on land. Here's how it works:

From precipitation to the land to the rivers to the sea

The rain that falls on the land contains some dissolved carbon dioxide from the surrounding air. This causes the rainwater to be slightly acidic due to carbonic acid. The rain physically erodes the rock and the acids chemically break down the rocks and carries salts and minerals along in a dissolved state as ions. The ions in the runoff are carried to the streams and rivers and then to the ocean. Many of the dissolved ions are used by organisms in the ocean and are removed from the water. Others are not used up and are left for long periods of time where their concentrations increase over time.
The two ions that are present most often in seawater are chloride and sodium. These two make up over 90% of all dissolved ions in seawater. By the way, the concentration of salt in seawater (salinity) is about 35 parts per thousand. In other words, about 35 of 1,000 (3.5%) of the weight of seawater comes from the dissolved salts; in a cubic mile of seawater the weight of the salt, as sodium chloride, would be about 120 million tons. And, just so you don't think seawater is worthless, a cubic mile of it also can contain up to 25 pounds of gold (at a concentration of 0.000005 parts per million). Before you go out and try alchemy on seawater, though, just think about how big a cubic mile is (1 cubic mile contains 1,101,117,147,000 gallons!).
The Mariana Arc is part of the 'Ring of Fire' in the western Pacific Ocean where tectonic plates are moving relatively quickly. Hydrothermal vents, such as these, are present, and they release large amounts of carbon dioxide and minerals. (Credit: NOAA)
The Mariana Arc is part of the "Ring of Fire" in the western Pacific Ocean where tectonic plates are moving relatively quickly. Hydrothermal vents, such as these, are present, and they release large amounts of carbon dioxide and minerals. Credit: NOAA.
View the picture full size. View full size

Salt comes up from below, too

Rivers and surface runoff are not the only source of dissolved salts. Hydrothermal vents are recently-discovered features on the crest of oceanic ridges that contribute dissolved minerals to the oceans. These vents are the exit point on the ocean floor from which sea water that has seeped into the rocks of the oceanic crust has become hotter, has dissolved some of the minerals from the crust, and then flows back into the ocean. With the hot water comes large amounts of dissolved minerals. Estimates of the amount of hydrothermal fluids now flowing from these vents indicate that the entire volume of the oceans could seep through the oceanic crust in about 10 million years. Thus, this process has a very important effect on salinity. The reactions between seawater and oceanic basalt, the rock of ocean crust, are not one-way, however; some of the dissolved salts react with the rock and are removed from seawater.
A final process that provides salts to the oceans is submarine volcanism, the eruption of volcanoes under water. This is similar to the previous process in that seawater is reacting with hot rock and dissolving some of the mineral constituents.
Credit: Argonne National Laboratory and The University of Texas at Dallas.

PENGERTIAN ALGORITMA

Pengertian Algoritma

Pengertian algoritma adalah suatu urutan dari beberapa langkah yang logis guna menyelesaikan masalah. Pada saat kita memiliki masalah, maka kita harus dapat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan langkah-langkah yang logis. Contoh dari algoritma sederhana dalam kehidupan nyata adalah pada saat memasak air. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memasak air seperti berikut : siapkan panci, masukkan air secukupnya ke dalam panci, tutup panci tersebut, letakkan panci tersebut di atas kompor, hidupkan kompor dengan api sedang, apabila air sudah mendidih, matikan kompor, setelah itu angkat panci tersebut dari kompor. Langkah-langkah untuk memasak air tersebut merupakan algoritma memasak air. Sehingga memiliki urutan langkah-langkah yang logis. 

Dalam ilmu matematika dan komputer, pengertian algoritma merupakan prosedur dari beberapa langkah demi langkah untuk penghitungan. Algoritma dipakai untuk penghitungan, penalaran otomatis, dan pemrosesan data. Pengertian algoritma ialah suatu metode yang efektif diekspresikan sebagai rangkaian yang terbatas dari beberapa instruksi yang telah dijelaskan dengan baik guna menghitung sebuah fungsi. Susunan algoritma dimulai dari kondisi awal dan input awal, instruksi tersebut mendeskripsikan komputasi yang apabila itu dieksekusi serta diproses dengan melewati urutan-urutan kondisi terbatas yang terdefinisi dengan baik, sehingga dapat menghasilkan output atau keluaran dan berhenti di kondisi akhir yang telah ditentukan. 

Pengertian Algoritma
Algoritma sangat diperlukan untuk mengolah data yang ada di komputer. Dalam sistem komputer, pengertian algoritma ialah logika yang dibuat dengan memakai software oleh para pembuat perangkat lunak untuk membuat software tersebut menjadi lebih bagus. Algoritma berbeda dengan Logaritma. Perlu diketahui juga bahwa logaritma adalah sebuah operasi di ilmu matematika guna menghitung kebalikan eksponen dari sebuah perpangkatan.

Kata Algoritma ditemukan oleh Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khwarizmi, beliau merupakan matematikawan yang berasal dari Persia yang ditemukan pada Abad Ke 9. Dari masa ke masa, kata algoritma mulai berkembang di abad ke 18. 

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut salah satu contoh algoritma :
Algoritma untuk menghitung nilai x dari persamaan x = 17y + 9 :
1) Memulai
2) Menentukan nilai y
3) Menghitung nilai x = 17y + 9
4) Menyelesaikan

Bentuk Dasar Algoritma

Algoritma sendiri mempunyai tiga 3 bentuk dasar, antara lain : 
  1. Algoritma Sekuensial (Sequence Algorithm)
  2. Sequence algorithm atau algoritma sekuensial merupakan algoritma yang langkah-langkahnya secara urut dari awal hingga akhir. Bentuk dari algoritma sekuensial ini salah satu contohnya seperti algoritma memasak air. Langkah demi langkah yang dijalankan harus urut dari atas sampai bawah.
  3. Algoritma Perulangan (Looping Algorithm)
  4. Looping algorithm atau algoritma perulangan merupakan suatu algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping. Pada masalah yang kita hadapi, ada pula sebuah langkah yang harus kita lakukan secara berulang-ulang. Contoh dari algoritma looping ini adalah algoritma menjemur pakaian: 
    1) Siapkan jemuran.
    2) Ambil satu pakaian yang nantinya akan dijemur.
    3) Peras pakaian tersebut terlebih dahulu.
    4) Letakkan pakaian tersebut pada tiang jemuran.
    5) Ulangi langkah dari 2 sampai 4 hingga pakaian habis.
    Dari algoritma di atas, dapat diketahui bahwa dari langkah 2 sampai 4 harus dilakukan secara berulang-ulang hingga pakaian habis.
  5. Algoritma Percabangan atau Bersyarat (Conditional Algorithm)
  6. Conditional algorithm atau algoritma bersyarat merupakan algoritma yang menjalankan langkah berikutnya apabila terdapat syarat yang sudah dapat dipenuhi. Berikut salah satu contoh dari algoritma bersyarat : 
    1) Siapkan panci.
    2) Masukkan air secukupnya ke dalam panci.
    3) tutup panci tersebut.
    4) letakkan panci tersebut di atas kompor.
    5) Hidupkan kompor.
    6) Apabila air sudah mendidih, lalu matikan kompor.
    7) Angkat panci tersebut dari kompor.
    Algoritma bersyarat atau contional algorithm terdapat pada langkah ke 6. Apabila air sudah mendidih, lalu matikan kompor. Sehingga apabila air tersebut belum mendidih, maka kompor tidak dimatikan.


Merancang Algoritma yang Baik

Menurut Donald E. Knuth, dari pengertian algoritma diatas dapat diketahui bahwa sebuah algoritma yang baik yaitu algoritma yang mempunyai kriteria sebagai berikut : 
  1. Masukan (Input)
  2. Algoritma mempunyai input 0 (nol) atau lebih
  3. Keluaran (Output)
  4. Algoritma harus menghasilkan atau mengeluarkan minimal 1 output.
  5. Terbatas (Finite)
  6. Algoritma harus berhenti setelah melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
  7. Pasti (Definite)
  8. Algoritma harus jelas kapan dimulai dan berakhir. Tujuan dari algoritma harus jelas. Setiap langkah-langkah harus dijelaskan dengan jelas.
  9. Efisien
  10. Membuat sebuah algoritma haruslah efisien. Adanya langkah seperti mencari hasil 1 + 0 tidak efisien. Hal ini karena bilangan apapun itu jika ditambah dengan nol maka hasilnya ialah bilangan itu sendiri. Sehingga adanya langkah seperti itu tidak perlu dimasukkan ke dalam sebuah algoritma.

Algoritma dapat disajikan ke dalam 2 bentuk, yaitu bentuk tulisan atau bahasa dan bentuk gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk bahasa atau tulisan harus memakai sebuah bahasa yang dapat untuk dimengerti manusia dalam membuat langkah-langkah dari algoritma itu sendiri. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan/bahasa dapat dilakukan dengan memakai pseudocode. Pseudocode berasal dari "pseudo" aritnya "menyerupai atau mirip" dan "code" yaitu "kode program". Contoh dari beberapa bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk menyatakan pseudocode antara lain : pascal, BASIC, Pascal, C, dan lain sebagainya. Terdapat juga penyajian algoritma yang dalam bentuk gambar disebut flow chart. 

Klasifikasi Algoritma

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan algoritma yaitu dengan menggunakan cara implementasi. 
  1. Rekursi atau iterasi
  2. Algoritma rekursi ialah suatu algoritma yang memanggil dirinya sendiri secara berulang kali (looping) hingga pada kondisi tertentu dapat tercapai. Rekursi merupakan suatu metode umum dalam pemrograman fungsional. Algoritma iteratif memakai konstruksi berulang seperti pada pengulangan dan terkadang terdapat struktur data tambahan. Beberapa permasalahan secara alami dapat cocok dengan 1 implementasi atau yang lainnya. Contohnya : Menara Hanoi yang dikenal dengan implementasi rekursif. Pada setiap versi rekursif mempunyai adanya kesamaan (bisa lebih ataupun kurang kompleks) dengan versi iteratif, ataupun sebaliknya.
  3. Logical
  4. Algoritma dapat dilihat sebagai sebuah logika deduksi terkontrol. Pernyataan ini dapat diekspresikan sebagai: Algoritma = kontrol + logika. Komponen logika yang mengekspresikan aksioma dapat digunakan dalam komputasi serta komponen kontrol dalam menentukan cara-cara deduksi yang digunakan pada aksioma. Hal tersebut adalah dasar dari paradigma pemrograman logika. Dalam pemrograman, logika murni komponen kontrol ialah tetap serta algoritma yang ditentukan dengan memberikan hanya ada komponen logikanya. Daya tarik dari pendekatan logical ialah semantik elegan, sebuah perubahan yang ada dalam aksioma mempunyai perubahan dalam algoritma.
  5. Serial, paralel atau terdistribusi
  6. Pada umumnya, suatu algoritma menjalankan satu instruksi algoritma setiap waktu. Komputer tersebut dapat disebut dengan komputer serial. Rancangan algoritma yang digunakan bagi lingkungan tersebut ialah algoritma serial, terbalik dengan algoritma terdistribusi atau algoritma paralel. Algoritma paralel menggunakan arsitektur komputer yang mana terdapat prosesor-prosesor dapat mengerjakan masalah pada waktu yang sama. Sedangkan algoritma terdistribusi menggunakan banyak mesin yang terhubung ke jaringan. Algoritma terdistribusi atau paralel membagi permasalahan ke banyak submasalah simetris maupun asimetris dan mengumpulkan hasil yang didapat kembali. Konsumsi dari sumber pada algoritma tersebut tidak hanya ada perputaran prosesor tapi juga terdapat daya komunikasi antara prosesor. Algoritma pengurutan dapat untuk diparalelkan secara efisien, namun terdapat biaya komunikasi yang sangat mahal. Algoritma iteratif pada umumnya dapat untuk diparalelkan. Ada juga permasalah yang tidak ada algoritma paralelnya, disebut dengan permasalahan serial lahiriah.
  7. Deterministik atau non-deterministik
  8. Terdapat juga algoritma determministik dan non-determenistik. Algoritma deterministik dapat menyelesaikan masalah-masalah dengan keputusan tepat disetiap langkah-langkah dari sebuah algoritma. Algoritma non-deterministik dapat menyelesaikan masalah-masalah lewat adanya penerkaan walaupun penerkaan tersebut pada umumnya lebih akurat dengan memakai heuristik.
  9. Tepat atau perkiraan
  10. Jika terdapat banyak algoritma dapat sampai ke solusi yang tepat, ada juga algoritma perkiraan yang mencari perkiraan terdekat dengan solusi benarnya. Perkiraan tersebut dapat memakai strategi deterministik ataupun acak. Algoritma yang seperti itu dapat mempunyai nilai lebih untuk banyak permasalahan yang sulit.
  11. Algoritma quantum
  12. Berjalan pada model realistik dari komputasi quantum. Istilah tersebut pada umumnya dipakai bagi algoritma yang pada dasarnya quantum, ataupun memakai fitur-fitur penting dari komputasi quantum seperti belitan quantum atau superposisi quantum.


Contoh Algoritma

  1. Menentukan Apakah Bilangan Tersebut Ganjil atau Genap
  2. Terdapat bilangan yang bernama bilang bulat yaitu 0, 1, -1, 2, dst serta bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, dst. Kedua jenis bilangan tersebut sering digunakan dalam berhitung. Himpunan bilangan-bilangan bulat dalam buku teks aljabar pada umumnya dinyatakan dengan lambang "Z" dan himpunan bilangan-bilangan asli dinyatakan dengan lambang "N". Algoritma guna menentukan apakah bilangan tersebut ganjil atau genap dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Menentukan Apakah Bilangan Tersebut Ganjil atau Genap
    Bilangan genap merupakan sebuah bilangan bulat yang akan habis atau tidak memiliki sisa jika dibagi 2 (dua). Bilangan ganjil merupakan sebuah bilangan bulat yang tidak akan habis apabila dibagi 2 (dua).
  3. Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
  4. Lingkaran merupakan suatu himpunan dari semua titik-titik pada bidang dalam jarak yang tertentu dan disebut dengan jari-jari dari titik tertentu dan dapat disebut titik pusat. Lingkaran merupakan contoh dari kurva tertutup sederhana, lingkaran membagi bidang menjadi bagian luar dan dalam. Algoritma menghitung keliling serta luas lingkaran dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
  5. Menampilkan Bilangan Ganjil Diantara 10 sampai 30
  6. Bilangan ganjil yang terletak diantara 10 dan 30 11,13,15, dan seterusnya. Namun, yang akan ditampilkan kecuali bilangan 21 dan 27. Jadi output yang diharapkan dari algoritma tersebut adalah bilangan ganjil 10 sampai 30 kecuali bilangan 21 dan 27. Algoritma untuk menampilkan bilangan ganjil antara 10 hingga 30 kecuali bilangan 21 dan 27 disajikan dengan flowchart dibawah ini :
    Menampilkan Bilangan Ganjil Diantara 10 sampai 30
  7. Algoritma tahun Kabisat
  8. Terdapat juga algoritma tahun kabisat. Tahun kabisat merupakan sebuah tahun yang memiliki tambahan 1 hari dan bertujuan agar kalender dapat sinkron dengan musim tahunan dan keadaan astronomi. Bulan Februari memiliki 29 hari pada saat tahun kabisat. Tahun yang dapat untuk dibagi dengan 4 adalah tahun kabisat. Algoritma guna menentukan tahun kabisat jika disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Algoritma tahun Kabisat
  9. Menampilkan Bilangan Genap Mullai dari Angka 2 sampai n, Kecuali Bilangan Genap yang Kelipatan 4
  10. Bilangan genap merupakan sebuah bilangan-bilangan bulat yang habis jika dibagi 2. Deret yang ditampilkan dari algoritma kali ini merupakan deret dari bilangan genap dari 2 hingga ke n kecuali bilangan yang merupakan kelipatan 4. Algoritma tersebut dapat digambarkan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Menampilkan Bilangan Genap Mullai dari Angka 2 sampai n, Kecuali Bilangan Genap yang Kelipatan 4
  11. Menghitung Harga yang Dibayar Setelah Mendapatkan Sebuah Diskon
  12. Ada juga algoritma yang dapat menghitung jumlah dari biaya yang harus dibayar oleh sang pembeli setelah mendapatkan sebuah diskon 10% dengan syarat jumlah dari total pembelian tersebut Rp.1.500.000,- Algoritma guna menghitung besaran biaya tersebut dapat digambarkan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Menghitung Harga yang Dibayar Setelah Mendapatkan Sebuah Diskon
    Jumlah barang memiliki sifat yang dinamik sesuai dengan input atau masukkan dari user. Apabila jumlah total dari harga tersebut kurang 1500000 maka tidak mendapatkan sebuah diskon.
  13. Mencari Maks dan Min dari suatu Deret Bilangan
  14. Terdapat juga sebuah algoritma guna mencari nilai maks serta min dari suatu n deret bilangan yang dimasukkan atau diinput oleh user. Algoritma tersebut dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Mencari Maks dan Min dari suatu Deret Bilangan
  15. Kalkulator Sederhana dari 2 Bilangan
  16. Terdapat sebuah algoritma sebagai kalkulator sederhana untuk operasi penjumlahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan. Kalkulator sederhana ini hanya dapat melakukan perhitungan dari 2 bilangan yang diinput oleh user. Algoritma guna menghitung 2 bilangan dapat digambarkan dengan flowchart seperti dibawah ini :
    Kalkulator Sederhana dari 2 Bilangan
  17. Menghitung Beberapa Angka dari Suatu Bilangan
  18. Pada flowchart kali ini mengenai sebuah algoritma untuk menghitung beberapa angka dari suatu bilangan yang dimasukkan atau diinput oleh user. Berikut flowchart algoritma tersebut :
    Menghitung Beberapa Angka dari Suatu Bilangan
  19. Membalik Sebuah Kalimat
  20. Seperti yang kita ketahui sebelumnya tentang pengertian algoritma, bahwa algoritma juga dapat untuk menampilkan sebuah kalimat namun dengan urutan yang terbalik. Misalkan "woocara" dibalik menjadi "aracoow". Struktur data yang digunakan ialah Stack. Untuk membalik sebuah bilangan, huruf dari kalimat kita input dalam stack dengan menggunakan metode Push. Setelah stack tersebut sudah terisi, maka output kembali dengan memakai metode Pop. Pada algoritma membalik sebuah kalimat, adanya penggunaan struktur data stack diimplementasikan ke array. Dalam implementasinya ke array tersebut, kita harus terlebih dahulu menyiapkan sebuah array dengan memiliki panjang yang sama dengan jumlah huruf yang ada dalam kalimat yang akan dibalik tersebut. Pada gambar flowchart dibawah ini, terdapat tiap huruf dari kalimat yang diinput pada array dengan index ke-0 hingga ke-n dengan memakai metode push.
    Membalik Sebuah Kalimat
    Kemudian huruf tersebut akan mengeluarkan kata mulai dari index ke-n hingga index ke-0.

Itulah pengertian algoritma, bentuk dasar algoritma, klasifikasi algoritma, dan contoh algoritma. Algoritma sangat diperlukan untuk mengolah data yang ada di komputer.